Senin, 29 April 2013

Dampak Negarif Menjadi Seorang Programmer

Dampak Negatif Menjadi Seorang Programmer | Selamat siang pengunjung blog D-UNGU. Kali ini saya akan share tentang Dampak  Negatif Menjadi Seorang Programmer. postingan ini tidak dimaksudkan untuk mencela ataupun sejenisnya. karena info ini memang saya mendapatkannya langsung dari seorang programmer itu sendiri. Mungkin dari sekian banyak pengunjung blog ini banyak yang menyukai bekerja sebagai programmer. Tetapi jangan salah, menjadi programmer itu tidak selamanya enak, pasti itu...

Kita sering mendapatkan info bahwa menjadi seorang programmer itu menyenangkan dan mengasyikkan. padahal itu semuanya kurang masuk akal apabila anda telah melihat dampak negatif menjadi seorang programmer. Silahkan lihat dampak dari bekerja sebagai programmer dibawah ini :

1. Belajar Terus Menerus

Menjadi seorang programer jangan dikira setelah menjadi programmer yang handal sekalipun sudah cukup. anda harus banyak dan banyak belajar lagi. karena selain banyak pemesan atau clien yang biasanya sedikit rumit juga perkembangan dalam bidang teknologi semakin pesat. kita tidak bisa berpegang teguh pada sebuah programmer yang kita kuasai saja, setuju?

2. Berpikir Seharian Penuh

Apakah sebagian dari anda berpikir bahwa menjadi seorang programmer itu hanya 8 jam? hanya pada saat di kantor? semua itu salah besar. seorang programmer harus berpikir 24 jam NonStop. saat makan, saat mau tidur bahkan saat ke kamar mandi pun masih memikirkan program yang masih error. terkadang sampai terbawa mimpi bahwa dalam mimpinya program yang dibuatnya itu benar. eh ternyata dalam kenyaraannya masih tidak bisa.

3. Menjadi Seperti Seorang Budak/Pembantu

Jika anda menjadi seorang programmer anda harus siap diperbudak oleh bos anda, client anda, bahkan laptop anda sendiri. saya contohkan sedikit : Seorang client/pelanggan ingin dibuatkan sebuah program yang sangat sederhana, cukup membuat satu tombol di android yang apabila ditekan maka kawasan kutub utara mencair (misalnya). dengan harga yang sangat besar. tentunya bos anda akan senang hati dengan tawarannya karena memang hanya membuat hanya satu tombol android saja dengan harga yang mahal pula. sementara yang mungkin anda lakukan adalah lari ke depan tembok dan membenturkan kepala berkali-kali. ingat hanya satu tombol, gampang kok!

4. Berasa Menjadi Buronan Setiap hari

Jika anda menjadi seorang programmer anda serasa menjadi seorang buronan. setiap lima menit sekali client sms : "Mas, programnya sudah belum? hanya revisi sedikit saja kok lama banget mas, kapan selesainya?" dan terus di terrori oleh client yang memesan program tersebut. client biasanya menganggap gampang untuk membuat program. hanya tinggal mengetik, copy paste kemudian bekerja deh, gampang kan?

5. Bayarannya sedikit

Jangan pernah berharap bahwa menjadi seorang programmer itu hidup makmur. uang mengalir jutaan atau puluhan juta. karena itu semua hanya mimpi. gaji yang diterima programmer indonesia itu hanya kurang dari 10% bila dibandingkan dengan yang bekerja diluar negeri. seorang programmer itu diperas habis otaknya dan dibayar sangat sedikit. ya maka dari itu seorang programmer itu kebanyakan badannya kurus, jarang mandi, mata hampir keluar, dan kamar berantakan karena kerja dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi.

Bagaimana? apakah anda masih berkeinginan menjadi seorang programmer? jika ada ya tidak masalah. karena biasanya pekerjaan yang kita sukai biasanya seperti bermain. pesan saya jangan menjadi seorang programmer apabila memang anda tidak menyukainya. lakukanlah pekerjaan yang memang anda sukai dan bersungguh-sungguhlah, maka kesempurnaan akan menghampiri anda

20 tips sukses untuk jadi seorang programmer handal

Apakah anda ingin menjadi seorang programmer?? Atau anda memang sedang belajar tentang programming?? Berikut sedikit tips, bagaimana menjadi programmer yang sukses dan handal.

  1. Modal awal untuk belajar pemrograman adalah Motivasi. Kalau motivasi untuk belajar motivasi besar, Selamat! Anda adalah calon seorang programmer handal. Fokus selanjutnya adalah mengasah skill untuk belajar pemrograman. Terus pertahankan motivasi yang telah dimiliki. Jangan sampai motivasi ini pupus ketika menemui kegagalan.
  2. Jangan mudah menyerah. Memang belajar pemrograman adalah tidak mudah. Butuh perjuangan, kerja keras, serta pengalaman (jam terbang). Jangan mudah menyerah ketika banyak error yang muncul ketika membuat program.
  3. Jangan sekali-kali menganggap pemrograman itu adalah sepenuhnya pelajaran ‘Menghapal’. Memang betul, menghapal juga diperlukan yaitu ketika menghapalkan sintaks dan aturan penulisan dalam program. Tapi secara prinsip, pemrograman adalah pelajaran cara berpikir dan logika bagaimana menyelesaikan masalah.
  4. Jangan hanya menjadi tukang ketik. Ketika dosen memberikan contoh program di kelas atau ketika praktikum, jangan hanya memandang setiap barisan kode program tersebut sebagai angin lalu dan hanya Anda pindahkan ke kertas atau komputer. Kalau hanya demikian, sama halnya dengan belajar menjadi tukang ketik. Coba pahami setiap baris kode dan alur program yang dituliskan guru atau dosen Anda. Kalau sudah paham, coba tulis program menurut versi sendiri ke buku atau komputer. Apabila hal ini dilakukan, maka secara tidak sadar telah melatih logika berpikir dan belajar menuangkan logika berpikir ke dalam bentuk program.
  5. Untuk mendukung pembelajaran, coba cari orang yang mau mengajari.Ketika menemui masalah dalam belajar pemrograman. Bisa teman dekat, teman di internet atau bahkan guru dan dosen atau siapapun yang dekat dan memahami hal yang ditanyakan.
  6. Jangan mengandalkan tatap muka di kelas. Materi pemrograman sangatlah luas. Apa yang diberikan dosen ketika kuliah itu sangatlah kecil cakupannya dibandingkan keseluruhan ilmu pemrograman. Cobalah eksplorasi sendiri segala hal tentang pemrograman. Ada banyak referensi di internet yang membahas tentang tips dan trik serta teknik dalam pemrograman.
  7. Carilah komunitas yang fokus dengan pemrograman. Di internet ada banyak forum diskusi via web atau mailing list yang membahas tentang pemrograman. Ingat bahwa orang yang sering bergaul dengan penjual minyak wangi maka dia akan ikut menjadi wangi. So, kita adopsi hal ini, banyak-banyaklah bergaul dengan orang dalam komunitas yang sama-sama interest dengan pemrograman.
  8. Sangat disarankan memiliki komputer sendiri di rumah atau di kost. Seperti yang telah saya jelaskan di atas bahwa untuk menguasai pemrograman butuh pengalaman dan jam terbang yang banyak dalam membuat progam. Kalau tidak memiliki komputer sendiri, bagaimana bisa menambah jam terbangnya? Untuk belajar pemrograman tidaklah harus membutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi. Cukup komputer Pentium III saja itu sudah bisa, kecuali belajar program yang memang butuh spesifikasi besar misalnya programan berbasis visual. Oya, jangan sekali-kali mengandalkan jam praktikum di laboratorium karena waktu penggunaannya sangat-sangat terbatas. Anggap saja ketika beli komputer adalah sebagai investasi jangka panjang. Yakinlah suatu saat modal untuk membeli komputer itu akan balik kembali, atau malah akan memberikan return of investment yang jauh lebih besar.
  9. Jangan hanya mengandalkan catatan atau modul yang diberikan oleh dosen.Isi modul yang ditulis oleh dosen itu rata-rata masih sedikit kontennya. Berusahalah mencari referensi sendiri terkait dengan pemrograman. Toh saat ini sudah banyak buku-buku yang mengulas tentang pemrograman. Kalau ingin yang gratis, coba cari referensi di internet karena tersedia banyak free ebook yang bisa didownload.
  10. Sebagai pemrogrammer harus selalu ingat kepada yang maha kuasa, agar jangan lupa tetap menunaikan ibadah. Knowledge come from The Creator, semakin dekat anda dengan Tuhan, semakin berguna enjoy dalam melakukan pemrograman.
  11. Seorang programmer harus bisa mengatur (memprogram) diri nya – self programming. Dalam hal kepribadianya, contoh : kapan waktu makan, kapan waktu tidur, kapan waktu beribadah, dan kapan waktu untuk berkumpul dengan keluarga – tidak coding terus. Harus memprogram waktu dengan baik.
  12. Seorang programmer harus bisa menjaga kesehatan. Karena logika tidak bisa berjalan tanpa logistik, jadi makanan pun harus diperhatikan, teratur dan bergizi dengan begitu otak kita bisa berfikir secara jernih dan cerdas.
  13. Jangan hanya fokus untuk menguntungkan diri sendiri. Programer seperti itu adalah programmer yg egois. Karena suatu saat ia harus mengetahui bakat yg ia gunakan, haruslah berguna bagi orang lain.
  14. Layaknya seorang ilmuwan, programer juga harus terus mencari permasalahan dalam suatu program dan mencari pemecahan atas masalah tersebut.
  15. Mulailah belajar pemrograman dengan logika-logika dasar yang kuat.Seorang programmer harus selalu bisa mengatasi masalah dan memberikan solusi selama itu masih logic, kecuali yang magic-magic lupakan saja, contoh: memindahkan monas ke papua / memindahkan taman mini ke dalam saku.
  16. Jangan takut untuk gagal. Setiap programmer pasti pernah mengalami kesulitan / bahkan mengalami kegagalan dalam menyelesaikan suatu project. Maybe, itulah jalan menuju kesuksesan. Yang secara tidak langsung tanpa Anda sadari.
  17. Luangkan waktu sejenak untuk me-refresh otak, pikiran dan tenaga. Tak jarang programmer yang stres, terlalu memaksakan sistem kerja otak tanpa istirahat yang rutin, dikarenakan dikejar deadline.
  18. Jangan takut untuk “copy paste”. Tidak diharuskan seorang programmer menulis coding manual. Disamping untuk mempersingkat waktu, disini seorang programmer di tuntut untuk mengembangkan kreatifitas. Banyak atau bahkan hampir setiap programmer menggunakan berbagai macam template.
  19. Tapi juga jangan hanya asal copy paste. Rata-rata orang yang asal copy paste program itu tidak berusaha memahami program yang dia copy. Coba pahami dahulu program yang diperoleh terutama pada algoritmanya, kalau bisa tulis kembali program tersebut menurut versi Anda. Boleh sih copy paste, asal juga berusaha memahami makna program di dalamnya. Syukur-syukur kalau Anda memodifikasi kode programnya.
  20. Jangan lupa mengamalkannya. Karena ilmu tidak diamalkan bagaikan pohon tidak berbuah, berbagilah (ilmu tidak akan habis walau dibagi kepada seberapa banyak orang) bahkan dengan ilmu derajat kita akan terangkat.

Pentingnya Belajar Teori Pemrograman

Banyak orang yang berpendapat bahwa pemrograman tidak perlu dipelajari teorinya, cu kup dipraktikkan saja. Kita tinggal baca buku contohcon tohnya, dan memulai dari sana. Atau kita tinggal cari contohnya di Internet. Pendekatan cobacoba (trial and error) ini memang bisa dilakukan, tetapi dia hanya cocok untuk program yang sederhana atau ukurannya kecil.

Untuk program yang kompleks atau berukuran besar, tanpa mengguna kan teori dalam pengembangannya, maka program akan menjadi lambat dan bahkan dapat dianggap tidak da pat digunakan. Untuk membuat apli kasi database dengan data 100 orang (sebuah kelas, misalnya) akan ber beda dengan data 10 juta orang (se buah bank, misalnya).

Ketika kuliah dahulu, saya mendapat tugas untuk membuat sebuah program simulasi rang kaian digital. Tugas tersebut lang sung saya kerjakan dengan memikirkan algoritmanya (dalam bentuk flowchart, karena waktu itu memang flowchart yang paling lazim digunakan). Kemudian saya langsung membuat programnya. Program selesai saya buat, dan berjalan dengan belasan kom ponen (logic gates). Dengan bang ganya, program tersebut saya serah kan kepada dosen. Tak berapa lama kemudian, saya dipanggil dosen yang ber sangkutan. Saya ditanya apakah menggunakan sebuah model tertentu untuk menyelesaikan tu gas saya. Saya jawab tidak.

Kemudian dia menjelaskan bahwa program saya hanya dapat di gunakan untuk rangkaian yang sangat kecil (toy problems), tetapi tidak dapat digunakan untuk ratusan komponen, atau bahkan puluhan ribu komponen (real prob lems). Memang ketika saya coba dengan jumlah komponen yang banyak, program saya tidak kun jung selesai. Dosen saya kemudian bertanya, apakah sudah mengambil kuliah graph theory. Saya katakan belum, dan tidak tahu kenapa harus (sebaiknya) mengambil tersebut. Kemudian dosen saya menjelaskan bahwa tugas saya (membuat simulator) bisa lebih baik, dalam artian bisa digunakan dengan komponen yang lebih banyak, jika kita dapat memodelkan permasalah yang saya hadapi ke persoalan standar (graph). Benar saja, setelah sedikit me ngerti tentang graph theory, maka saya bisa memodelkan masalah yang saya hadapi dengan lebih akurat.

Setelah berbentuk graph, maka saya lebih mudah mencari solusi permasalahan. Sebagai con toh, saya dapat mencari jarak ter jauh dari dua komponen untuk menentukan delay maksimum dari rangkaian saya. Ada berbagai algo ritma yang dapat digunakan untuk melakukan operasi terhadap se buah graph. Hasilnya, program simulator saya dapat digunakan un tuk rangkaian yang lebih kompleks (dengan jumlah komponen yang lebih banyak). Inti yang ingin saya sampaikan pada opini kali ini, membuat sebuah program, khususnya yang skalanya besar, tidak dapat dilakukan dengan cobacoba. Ada ilmu yang harus dipelajari. Hal ini tidak hanya di bidang software, tapi bisa juga untuk teknik yang lain. Belajar teori itu penting. Sekolah itu penting!